Apa Bedanya Tingkat Risiko Rendah, Menengah, dan Tinggi dalam OSS-RBA?
“OSS-RBA mengklasifikasikan usaha berdasarkan tingkat risiko, menentukan dokumen apa saja yang diperlukan sistem OSS, agar perizinan lebih cepat dan legalitas bisnis terjaga.”
Sejak diterapkannya Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA), proses perizinan usaha di Indonesia tidak lagi satu pola untuk semua. Kini, setiap jenis usaha diklasifikasikan berdasarkan tingkat risikonya: rendah, menengah rendah, menengah tinggi, hingga tinggi. Klasifikasi ini akan menentukan jenis perizinan yang wajib dimiliki oleh pelaku usaha.
Sistem ini diperkenalkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PP 5/2021), yang dicabut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, sebagai bagian dari penyederhanaan birokrasi perizinan, terutama untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, kesalahan dalam memahami klasifikasi risiko justru dapat membuat pelaku usaha gagal mendapatkan izin.
Apa Itu Klasifikasi Tingkat Risiko dalam OSS-RBA?
Tingkat Risiko adalah potensi terjadinya suatu bahaya dari suatu kegiatan usaha, terhadap kesehatan, keselamatan, lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam dan/atau bahaya lainnya yang masuk ke dalam kategori Rendah, Menengah, atau Tinggi.
Berikut penjelasan masing-masing tingkatan:
-
Risiko Rendah
Usaha dalam kategori risiko rendah memiliki dampak minimal terhadap lingkungan, kesehatan, dan keselamatan, sehingga tidak memerlukan izin tambahan. Cukup dengan memiliki NIB, pelaku usaha sudah dapat menjalankan bisnis secara legal.
Contoh usaha: toko kelontong, warung makan kecil, jualan online
-
Risiko Menengah
ategori ini dibagi dua: Menengah Rendah dan Menengah Tinggi. Perbedaan utama pada cara memperoleh Sertifikat Standar (SS).
- Risiko Menengah Rendah
Pelaku usaha cukup menyatakan sendiri bahwa usahanya telah memenuhi standar teknis, tanpa perlu verifikasi dari instansi.
Contoh usaha: Laundry, katering rumahan, salon kecantikan, minimarket - Risiko Menengah Tinggi
Berbeda dari menengah rendah, usaha dengan risiko menengah tinggi wajib mendapatkan verifikasi langsung dari Kementerian, Lembaga, atau Pemda. Aspek yang dinilai mencakup keselamatan kerja, kesehatan, dan dampak lingkungan.
Contoh usaha: Apotek, klinik swasta, usaha konstruksi
- Risiko Tinggi
Usaha dengan potensi risiko tinggi wajib memenuhi berbagai izin tambahan sebelum bisa beroperasi. Prosesnya melibatkan evaluasi menyeluruh, inspeksi lapangan, dan dokumen teknis dari instansi terkait. Prosedur ini umumnya lebih panjang dan ketat.
Contoh usaha: Pabrik kimia, rumah sakit besar, pertambangan
Perbedaan Klasifikasi Tingkat Risiko OSS-RBA

Mengapa Klasifikasi Risiko Penting?
Pemerintah melalui OSS-RBA bertujuan meningkatkan efisiensi perizinan dan mendorong kepatuhan usaha. Pengawasan terhadap kegiatan usaha dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, untuk memastikan bahwa pelaku usaha memenuhi standar sesuai tingkat risikonya.
Dengan memilih klasifikasi risiko yang tepat, pelaku usaha dapat:
- Menghindari penolakan izin
- Mempercepat proses operasional
- Menjaga legalitas dan reputasi bisnis
Penting bagi semua pelaku usaha untuk mematuhi standar pelaksanaan kegiatan usaha guna menjaga tingkat kepatuhan yang tinggi, serta menjalankan bisnis secara legal. Jangan sampai salah langkah! Kenali tingkat risikonya, penuhi izinnya, dan pastikan usaha Anda melaju tanpa hambatan hukum.
Butuh Bantuan Menentukan Tingkat Risiko Usaha Anda? GOLAW.id siap membantu!
Kami menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan dalam proses perizinan OSS-RBA untuk segala jenis usaha, dari UMKM hingga skala besar. Hubungi kami di [email protected] atau Klik Di Sini untuk konsultasi dengan tim legal kami!
Author : Nayla Aisha Aryanto